Kamis, 09 Januari 2014
Mazmur 29:10-11
PENGANTAR
PKJ 307 Tuhanlah kekuatanku, Tuhanlah nyanyianku: Dialah kes’lamatanku. Jikalau Dia di pihakku, terhadap siapakah ‘ku gentar? Syair dari lagu Pelengkap Kidung Jemaat ini hendak mengajak kita untuk menyadari bahwa Tuhanlah kekuatan kita dan bersama-Nya kita tak’kan gentar sebab Dia selalu bersama kita dan berkarya dalam dalam kehidupan kita.
PEMAHAMAN
Ayat 10: Tuhan bersemayam di atas air bah? Apa makna dalam kalimat ini? Ia pun bersemayam sebagai Raja untuk selama-lamanya?
Ayat 11: Apa harapan dan doa manusia kepada Tuhan?
Kedua ayat ini hendak menjelaskan bahwa Tuhan adalah Raja yang akan selalu dan selamanya menjadi Raja. Kata bersemayam memiliki arti berkediaman atau tinggal. Tuhan adalah Raja yang bersemayam di seluruh alam semesta ini. Ia bukan hanya sebagai Raja seperti presiden yang memiliki kuasa untuk memerintah, tetapi lebih dari itu semua. Ia berkuasa atas segalanya dan merupakan sumber kekuatan bagi umat-Nya. Kesadaran bahwa hanya Tuhanlah sumber kekuatan dalam kehidupan ini, membuat umat-Nya berpengharapan padaNya. Ia akan memberikan kekuatan-Nya bagi manusia, karena tanpa kekuatan dari Allah, umat-Nya tak’kan mampu melakukan ini dan itu (berkegiatan dan melakukan hal lainnya). Umat juga menyatakan pengharapan bahwa Tuhan memberkati umat-Nya dengan sejahtera, dengan rasa nyaman dan aman bagi.
Mari sekarang melihat kehidupan kita. Bukakah kita seringkali merasa kuat dan hebat dengan kekuatan kita sendiri? Bukankah kita kurang menyadari bahwa Allah-lah yang memberikan kita kekuatan untuk melakukan banyak hal dalam kehidupan kita? Misalnya, bangun pagi, bergerak, beraktivitas, dan melakukan banyak hal dalam kehidupan kita. Jika kita mengandalkan kekuatan kita sendiri, maka kita akan sulit menyelesaikan apa yang harus kita selesaikan, sulit mengerjakan apa yang harus kita kerjakan. Tetapi dengan kekuatan dan berkat dari Tuhan, maka semua itu akan terasa mudah dan ringan. Allah memberikan kekuatan-Nya bagi kehidupan kita.
REFLEKSI
Dalam keheningan, marilah bercermin pada diri sendiri. Apakah selama ini aku lebih membanggakan dan mengandalkan kekuatanku daripada mengandalkan Tuhan? TUHAN, ampunilah aku yang seringkali kurang menyadari bahwa kekuatan yang kumiliki berasal dari pada-Mu
TEKADKU
TUHAN, mampukanlah aku untuk tidak berfokus pada kekuatanku, prestasiku dan kehebatanku. Aku menyadari bahwa Engkaulah sumber kekuatanku dalam seluruh aspek kehidupan ini.
TINDAKANKU
Kekuatan dari Tuhan akan kupakai untuk karyaku sehari-hari walaupun karyaku sederhana bahkan kecil. Aku akan semakin bersemangat dalam bekerja dan melakukan karya yang menjadi berkat bagi orang lain sebab Tuhan memberiku kekuatan.