Bacaan : Keluaran 16 : 1-16.
“Haruskah bersungut-sungut”
PENGANTAR
Mengapa seseorang bersungut-sungut dan marah ? biasanya seseorang bersungut-sungut dan marah karena merasa diperlakukan tidak adil atau bisa juga karena sedang mengalami keputusasaan. Namun kepada siapakah sungut-sungut itu ditujukan ? jika sungut-sungut ditujukan kepada Tuhan, pantaskah hal itu ? renungan kita hari ini menjadi pembelajaran bagi kita agar tidak bersungut-sungut dengan sembarangan.
PEMAHAMAN.
1. Apa yang sedang terjadi /yang dialami oleh bangsa Israel ? mengapa bangsa Israel sampai bersungut-sungut ? ( ayt 1-3 )
2. Bagaimana jawaban Tuhan terhadap sungut-sungut bangsa Israel ?
3. Pelajaran apa yang dapat kita petik dari kisah tersebut ?
Perjalanan di padang gurun tidaklah mudah, apalagi menjalaninya di siang hari, tentunya menjadi perjalanan yang sangat melelahkan bahkan membosankan. Namun bagi bangsa Israel hal itu tidak menjadi masalah sebab Tuhan melindungi mereka dengan tiang awan di siang hari dan tiang api pada malam hari. Justru yang menjadi kesulitan adalah masalah pangan ( ayt 3 ). ketika mereka tiba di padang gurun Sin, alam disekitar mereka tidak menunjukkan adanya bahan makanan untuk mereka, disana-sini gersang menandakan akan terjadinya penderitaan. Itu sebabnya mereka bersungut-sungut kepada Musa dan Tuhan, mereka mengucapkan keberatan-keberatan dan memberontak sementara itu kepada Tuhan dengan mengatakan, “Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan Tuhan ketika kami duduk menghadap kuali berisi daging dan roti sampai kenyang ! sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan”. Pernyataan ini menunjukkan bahwa ketika kebutuhan hidup yang paling mendasar, seperti makanan, tidak terpenuhi maka dapat menimbulkan amarah dan sungut-sungut. Kemarahan itu menjadikan mereka membandingkan keberadaan mereka pada saat di Mesir dengan perjalanan menuju tanah perjanjian. Sekalipun selama mereka di Mesir hidup menjadi budak kebutuhan makanan mereka terpenuhi, sementara itu mereka menjadi bangsa yang merdeka namun kekurangan makanan. Hal inilah yang menjadikan mereka marah dan merasa tidak dikasihi Allah yaitu ketegangan menjadi budak yang selalu kenyang dan menjadi orang merdeka yang mengalami kelaparan. Lalu layakkah mereka marah terhadap Tuhan ? sesungguhnya mereka tidak pantas untuk marah, walaupun demikian Tuhan menjawab sungut-sungut mereka dengan berkat financial yang luar biasa.
Sebagai orang percaya terkadang kita juga seperti umat Israel, ketika kita mengalami kesulitan atau kebutuhan financial cenderung kekurangan maka sering kita bersungut-sungut dan merasa tidak dikasihi Tuhan. Didalam keadaan yang sulit seharusnya kita bersabar dan berserah kepada Tuhan sebagai penolong yang dapat diandalkan. Dengan demikian kita bisa menjadi umatNya yang selalu merasakan kebaikan Tuhan dalam kondisi apapun. Mari kita berjuang menjadi orang kristen yang sejati. Amin.
REFLEKSI
Pernahkah anda mengalami kesulitan ? bagaimana sikap anda dalam menghadapi kesulitan tersebut ? meminta pertolongan Tuhan atau bersungut-sungut ?
TEKADKU
Ya Tuhan ajarlah saya untuk berserah kepadaMU ketika menghadapi kesulitan hidup.
TINDAKANKU
Mulai hari ini saya harus menjalani hidup dengan bersyukur dan berserah kepada Tuhan.