Kisah Para Rasul 2:14-21
KETIKA MEREKA SALAH MENGERTI
PENGANTAR
Pelayanan yang kita lakukan tidak selalu diterima dengan baik oleh orang-orang yang kita layani. Bahkan, kadang-kadang mereka salah paham dengan apa yang kita katakan atau lakukan. Hal yang sama juga terjadi pada para murid ketika mereka memberitakan Injil di hari Pentakosta. Orang-orang Yahudi heran mendengarkan para murid mampu berbicara dengan berbagai bahasa mereka, namun mereka tidak memahami apa yang sesungguhnya sedang terjadi. Mereka bahkan mengira para murid sedang mabuk oleh anggur (2:13).
PEMAHAMAN
- Ay. 14. Perhatikanlah bagaimana Petrus menyapa mereka? Menurut Anda, mengapa Petrus memanggil mereka dengan sebutan tersebut? (lihat juga ay.22 dan ay.29)
- Ayat 15-21. Bagaimana Petrus menanggapi orang-orang yang menganggap bahwa para murid sedang mabuk? (perhatikanlah secara khusus ayat 17-18).
Pada ayat 22 Petrus menyapa para pendengarnya dengan sebutan “orang-orang Israel dan di ayat 29 dengan “Saudara-saudara.” Namun, di bagian awal khotbahnya (ay.14) Petrus memanggil mereka dengan sebutan “orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem.” Petrus sengaja membagi mereka dalam dua kelompok: mereka yang tinggal di Yerusalem dan mereka yang tersebar ke berbagai negeri untuk memberi perhatian khusus kepada mereka yang terbagi dalam berbagai bahasa yang berbeda.
Menjawab anggapan bahwa mereka sedang mabuk, Petrus menjelaskan apa yang terjadi berdasarkan apa yang tertulis dalam Perjanjian Lama. Ada empat hal yang disampaikan Petrus di sini: 1) apa yang mereka lihat terjadi pada saat itu adalah penggenapan terhadap firman Allah (ay.17), 2) para murid mampu berkata-kata dalam berbagai bahasa karena Roh Allah yang dicurahkan kepada mereka (ay.18), 3) kuasa Allah akan dinyatakan lebih lanjut di tengah-tengah mereka, dan 4) akan datang masa-masa sukar bagi mereka, dan karena itu mereka harus berseru kepada Tuhan agar diselamatkan.
Sikap Petrus menghadapi kesalahpahaman orang-orang Yahudi patut menjadi teladan bagi kita. Dengan tegas Petrus membantah tuduhan mereka. Namun, dengan sabar Petrus memberikan penjelasan panjang-lebar mengenai apa yang sesungguhnya terjadi. Roh Kudus bukan saja membuat Petrus menjadi seorang pemberani, namun juga memampukannya bersikap bijak ketika ditolak.
REFLEKSI
Pelayanan kita tidak selalu diterima dengan baik, namun itu tidak berarti bahwa kita harus menghentikan pelayanan kita. Roh Kudus akan menolong kita untuk menghadapinya.
TEKADKU
Tuhan, tolonglah aku agar tidak mudah patah semangat oleh penolakan atau kesalahpahaman.
TINDAKANKU
Mulai hari ini aku akan mempersiapkan diri lebih baik, terutama mempersiapkan hati, dalam setiap pelayanan yang aku lakukan.