HANYA BERHARAP KEPADA TUHAN
Ester 8 : 9 – 17
PENGANTAR
Kitab Ester adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan perjanjian lama dalam Alkitab Kristen. Berisi riwayat orang Yahudi pada jaman kerajaan Persia pada abad ke 5 sebelum masehi. Kitab ini menceritakan perkawinan seorang perempuan Israel yang bernama Hadasa anak Abihail, yang mengganti namanya dengan nama Persia Ester. Ester terpilih menjadi seorang permaisuri dari raja Ahasyweros, menggantikan ratu Wasti yang dipecat karena mempermalukan raja Ahasyweros dihadapan tamu-tamunya.
Persoalan terjadi ketika Haman, seorang pejabat tinggi mengeluarkan perintah agar semua orang berlutut dan sujud kepadanya setiap kali lewat. Dan perintah ini memberatkan orang Yahudi, karena mereka hanya boleh sujud menyembah kepada Tuhan. Akibatnya Haman menjadi murka dan berencana memusnahkan seluruh orang Yahudi. Untuk hal tersebut raja Ahasyweros mengeluarkan dan mengirimkan surat perintah ke seluruh kerajaan yang berada dibawah kekuasaannya.
Namun berkat pertolongan Ester,bangsa Yahudi berhasil selamat dari ancaman tersebut. Dalam renungan hari ini kita akan melihat bagaimana cara Tuhan bekerja menolong umat-Nya.
PEMAHAMAN
- Apa yang dilakukan Ester untuk menolong bangsanya dari ancaman pemusnahan ? ( ayat 3- 8 )
- Bagaimana sikap raja Ahasyweros terhadap permohonan Ester ? ( ayat 9-14 )
- Bagaimana perasaan orang-orang Yahudi dan Ester terhadap perintah raja ? ( ayat 15-17)
Walalupun Haman yang memusuhi orang Yahudi telah mati, namun perintah raja Ahasyweros untuk memusnahkan orang-orang Yahudi yang sudah tersebar ke 127 kerajaan jajahan Persia belum dicabut. Untuk itu Ester bersujud memohon belas kasihan kepada raja Ahasyweros untuk membatalkan surat ancaman Haman tersebut ( ayat 3-6 ). Maka rajapun mengabulkan permohonan Ester, dengan memanggil panitera kerajaan untuk menuliskan pembatalan hukuman pemusnahan bangsa Yahudi dengan tanda materai raja ( 8-10 ). Bahkan isi surat tersebut mengijinkan orang-orang Yahudi di tiap-tiap kota untuk berkumpul dan mempertahankan nyawanya atau membela diri dan pembalasan dan akhirnya menjadi momentum kemenangan bagi orang-orang Yahudi ( ayat 11-15). Mengetahui bahwa mereka terbebas dari ancaman dan bahkan orang-orang Yahudi mendapat kemenangan, maka hati mereka sangat bersukacita karena Tuhan Allah yang menjamin keselamatan mereka ( ayat 16-17 ).
Ketika kita mencermati peristiwa demi peristiwa dalam sejarah umat Tuhan di bawah pemerintahan raja Ahasyweros, yang sempat mengancam keberadaan umat Tuhan akan di musnahkan, maka kita akan berpikir bahwa tidak ada seorangpun yang sanggup menolong atau menyelamatkan umat Yahudi dari titah raja Ahasyweros. Namun ada tangan Tuhan yang maha kuasa dan Maha bijaksana memakai Ester mencelikkan mata hati raja Ahasyweros untuk merubah keputusannya. Sehingga ketenangan dan pengharapan akan keselamatan dapat dialami umat Yahudi. Hal ini mengajar kepada kita dalam berbagai persoalan kehidupan yang kita alami untuk terus berharap hanya kepada Tuhan.
REFLEKSI
Marilah kita merenungkan : apakah anda pernah mengalami persoalan hidup yang membuat seolah-olah tidak ada harapan lagi ? Kepada siapa anda berharap ?
TEKADKU
Ya Tuhan kami sadar bahwa Engkau adalah sumber pengharapan dan pertolongan. Namun terkadang kami tidak dengan sepenuh hati berharap kepada-Mu. Ampunilah kami.
TINDAKANKU
Saya harus belajar bersandar dan berharap dengan sepenuh hati kepada Tuhan.