BENTENG YANG KOKOH
Mazmur 46:1-8
PENGANTAR
Pada zaman Perjanjian Lama seringkali menuliskan kota-kota pada zaman itu memiliki benteng yang sangat kuat. Bahkan kekuatan dan keamanan sebuah kota seringkali diukur dari kokohnya bangunan benteng yang melindunginya. Mengapa demikian? Sebab pada zaman itu, sebuah kota memang seringkali terancam serangan musuh sehingga sangat penting memiliki benteng yang teguh dan kuat. Bagaimana Pemazmur menggambarkan Allah sebagai benteng yang melindungi sebuah kota? Mari kita belajar!
PEMAHAMAN
- Ayat 2, 5, 8: Bagaimana pernyataan pemazmur tentang Allah?
- Ayat 3-4, 6: Apa yang dirasakan pemazmur di saat mengakui Allah sebagai perlindungan dan kekuatan?
- Apakah kita juga seperti pemazmur yang mengakui dan meyakini Allah sebagai tempat perlindungan dan kekuatan? Bagaimana pengalaman kita bersama-Nya?
Mazmur ini merupakan pujian pengagungan bagi Allah yang menyebut Allah sebagai perlindungan dan kekuatan. Bukankah ‘perlindungan dan kekuatan’ itu merupakan dua hal yang sangat penting ada bagi sebuah kota? Kehidupan umat Tuhan dengan tepat dilukiskan pemazmur seperti sebuah kota, sedangkan Allah sebagai benteng yang kokoh bagi sebuah kota. Hal itu berarti pemazmur mengakui dan meyakini Allah sendirilah benteng teguh yang menjamin keamanan dan kelangsungan kekuatan hidup umat-Nya, bahkan bagi dirinya sendiri saat berada dalam kesesakan sekalipun. Orang yang sungguh berlindung pada Tuhan, tidak akan dikecewakan. Allah kuat perkasa, juga Maha kasih. Aman di dalam Tuhan sudah terbukti nyata dalam sejarah umat dari zaman ke zaman (ay.2, 5, 8).
Apa yang dirasakan pemazmur di saat mengakui Allah sebagai perlindungan dan kekuatan, sekalipun berada dalam kesesakan dan guncangan dunia? Pertama, mengalami secara nyata bahwa Dia Penolong (ay.2). Pertolongan-Nya terbukti di saat hati kita mengakui dan meyakini Dia perlindungan dan kekuatan. Kedua, mengalami secara nyata bahwa Dia memberi ketenangan untuk mengatasi rasa takut (ay.3). Pemazmur menggambarkan “sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut” tetapi jika meyakini ada Tuhan di sana maka rasa tenang itu akan kita alamisehingga bisa mengatasi rasa takut saat badai kehidupan mengguncang iman kita. Ketiga, mengalami secara nyata bahwa Dia menyertai dalam keadaan apapun (ay.8). Hal itu dilukiskan seperti sebuah kota yang memiliki benteng yang kuat, kokoh dan bisa diandalkan. Benteng itulah yang melindungi hidup kita saat badai atau serangan musuh datang secara tiba-tiba. Oleh sebab itu, jadikan Dia sebagai benteng dalam hidup sebab Dia kuat, kokoh dan bisa diandalkan. Sehingga perlindungan dan kekuatankita miliki dan alami dalam menghadapi situasi dan kondisi apapun dalam hidup.
REFLEKSI
Mari sejenak berdiam diri: apapun situasi dankondisi hari ini, apakah kita mengakui dan meyakini Dia benteng perlindungan dan kekuatan? Mintalah Dia memperteguh keyakinan kita!
TEKADKU
Tuhan tolonglah agar keyakinanku bahwa Engkau adalah benteng yang kuat, kokoh dan bisa diandalkan terus menuntun langkahku dalam menghadapi badai kehidupan.
TINDAKANKU
Aku mau mewujudkan keyakinanku dalam doa dan semangat bertindak nyata menghadapi serta menyelesaikan persoalan hidupku, bukan berputus asa!