Roma 4:13-25
“Makin Kenal, Makin Teguh”
PENGANTAR
Setelah membuktikan bahwa Abraham dibenarkan karena iman, Paulus melanjutkan dengan mengajak mereka melihat iman seperti apakah yang dimiliki oleh Abraham. Penjelasan ini sangat penting, juga bagi orang-orang Kristen masa kini. Betapa memprihatinkan melihat orang Kristen yang mengaku sebagai orang beriman namun bersikap acuh tak acuh mengenai iman mereka.
PEMAHAMAN
- Ayat 17: Apa saja bentuk karya Allah yang disebutkan di sini? Apa yang hendak diajarkan mengenai Allah?
- Ayat 18: Janji apakah yang diberikan Tuhan kepada Abraham? Mengapa dikatakan bahwa ”tidak ada dasar untuk berharap”? (lihat 4:19, dan Kej.18:11-12)
- Ayat 19-22: Kualitas iman seperti apakah yang dapat kita pelajari dari ayat-ayat ini? Apa hubungan antara iman Abraham dengan pengenalannya akan kuasa Allah?
- Ayat 23-25: Siapa sajakah yang mendapatkan kebenaran dengan cara ini? Apakah orang Kristen masa kini juga memperoleh kebenaran dengan cara tersebut? Mengapa?
Kepada Allah yang seperti apakah Abraham beriman? Kepada Allah yang berkuasa. Allah yang menciptakan alam semesta dari tidak ada menjadi ada, Allah yang menciptakan banyak bangsa, dan Allah yang sanggup membangkitkan orang mati.
Pengenalan Abraham akan Allah sangat mempengaruhi kualitas imannya. Pertama, Abraham beriman kepada Allah yang berkuasa. Ketika menerima janji Tuhan, keadaan Abraham tidak cocok dengan apa yang dijanjikan itu. Tuhan berjanji memberikan keturunan seperti pasir di laut dan bintang di langit, sedangkan Abraham telah tua dan isterinya, Sara, telah mati haid. Secara jasmani keadaan mereka memang bertentangan dengan janji yang Tuhan berikan. Namun, Abraham menerima janji itu dengan percaya bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan (ay.21).
Kedua, Abraham beriman kepada Allah yang setia. Sejak janji itu diberikan Abraham masih harus menunggu cukup lama. Dia tidak langsung mendapatkan apa yang dijanjikan-Nya. Padahal, semakin lama Abraham dan Sara akan semakin tua dan kondisi tubuh mereka pun semakin lemah. Semakin lama menungguh, semakin sulit bagi mereka untuk memegang teguh janji itu. Namun, apa yang terjadi pada Abraham justru sebaliknya. Tubuhnya semakin lemah, namun imannya semakin kuat (ay.20).
REFLEKSI
Setelah mempelajari bagian ini, cobalah melihat iman Anda sendiri. Dalam hal apakah Anda masih perlu meningkatkan kualitas iman Anda? Apa yang akan Anda lakukan untuk itu?
TEKADKU
Bapa, kini kusadar bahwa iman yang diperhitungkan sebagai kebenaran, seperti halnya iman Abraham, bukanlah iman yang sempurna. Abraham juga mengalami masa jatuh-bangun dalam pergumulan imannya. Namun, seperti halnya Abraham, biarlah kami juga senantiasa meningkatkan kualitas iman kami. Amin
TINDAKANKU
Menunjukkan bahwa aku berusaha semakin mengenal Dia dengan cara :_____________________