ANTARA SETIANYA & SETIAKU
Mazmur 17:1-5
Pengantar
Ada seorang gadis kecil yang sedang menantikan hari pembagian raport di sekolah. Gadis kecil ini begitu bersemangat karena dia yakin bahwa ketika orang tuanya melihat nilai-nilainya yang baik maka dia akan diberikan hadiah apapun yang diinginkannya. Tak sabar dia menunggu hari itu tiba. Dia ingin segera menunjukkan nilai-nilainya yang baik dan berharap ibunya segera mengajaknya pergi ke pusat perbelanjaan untuk memilih mainan apapun yang diinginkannya. Bukankah sikap gadis kecil ini juga menggambarkan sikap manusia pada umumnya yang mengharapkan balasan atas kebaikannya? Namun sesungguhnya sikap ini berbeda dengan sikap Allah. Allah tidak mengharapkan apapun dari diri kita. Sejak semula Dia sudah memberikan yang terbaik kepada kita. Maka marilah kita merenungkan apakah yang kita berikan kepada Allah merupakan respon syukur atas kebaikan Allah ataukah ekspresi hati yang masih berharap penghargaan dari-Nya?
Pemahaman
- Ayat 1-2 : Apa yang menjadi permohonan Pemazmur?
- Ayat 3-5 : Apa yang menjadi keyakinan Pemazmur?
Ayat 1 dan 2 berisikan sebuah permohonan Pemazmur kepada Allah. Di dalam ayat 1 digunakan kata “dengarkanlah,” “perhatikanlah seruanku,” dan “berilah telinga” yang menunjukkan suatu permohonan kepada Allah. Di tengah permohonan yang dipanjatkan Pemazmur, ia pun tetap meyakini bahwa Allah itu adil. Pemazmur tahu bahwa Allah akan memperhatikan setiap pergumulannya.
Di tengah keyakinannya akan kesetiaan Allah di dalam setiap permohonan yang ia naikkan, Pemazmur menunjukkan respon syukurnya dengan mempersembahkan hidup yang terbaik kepada Allah. Ayat 3-5 memberikan kesaksian tentang Pemazmur yang tidak melakukan kejahatan, menjaga perkataannya, melakukan Firman Tuhan dan tidak melakukan kekerasan. Pemazmur menjadi orang yang setia melakukan kebenaran dan kebaikan bagi kemuliaan Tuhan sebab ia yakin bahwa Allah telah terlebih dahulu menyatakan kesetiaan-Nya.
Refleksi
Sambil memandang ke sekeliling Anda, lihatlah apa saja yang Anda miliki! Melalui kemapanan, keluarga, kesehatan, dan teman-teman yang Anda miliki, apakah yang Anda rasakan? Apakah Anda dapat merasakan bukti kesetiaan Tuhan di dalamnya? Dan apakah selama ini Anda juga selalu setia memuliakan Tuhan?
Tekadku
Tuhan, tolonglah aku untuk meresponi kesetiaan-Mu dengan memberikan segala yang terbaik dalam hidupku.
Tindakanku
Aku mau setia memuliakan Tuhan dengan tidak lagi membicarakan keburukan orang lain dan berpikir yang jahat tentang orang lain sebaliknya aku mau melakukan kebaikan bagi mereka.