BELA RASA: HATI YANG TERGERAK OLEH BELAS KASIHAN
Markus 6:30-34
Padatnya kegiatan pelayanan tentu membuat tubuh letih. Sangatlah wajar apabila para pelayan membutuhkan waktu istirahat. Bilamanakah para pelayan dapat istirahat? Apabila di waktu istirahat ternyata masih banyak orang menunggu pelayanan, apakah yang akan Saudara lakukan? Marilah kita mendulang makna dari bacaan hari ini.
Pendalaman Teks Alkitab
- Ayat 30-32 : MengapaTuhan YESUS bersama para murid merencanakan pergi ke tempat yang sunyi?
- Ayat 33-34 : Mengapa orang banyak mencari YESUS?
Bagaimanakah respon TUHAN YESUS melihat orang banyak itu?
- Ketika banyak orang membutuhkan pelayanan atau pun bantuan Saudara, padahal tubuh Saudara sedang lelah, apakah yang Saudara rasakan dan lakukan?
Renungan
Pada waktu itu TUHAN YESUS bersama para murid di tengah keletihan seusai melakukan serangkaian pelayanan. Mereka membutuhkan waktu istirahat agar mendapatkan kekuatan dan kesegaran baru untuk melakukan pelayanan selanjutnya. Akan tetapi orang banyak seolah tak mengerti keletihan mereka. Orang banyak mencari YESUS. Mereka membutuhkan pelayanan YESUS. Melihat orang banyak yang mencari-Nya, YESUS mengabaikan kebutuhan pribadi-Nya. Hatinya tergerak oleh belas kasihan sebab dilihat-Nya mereka bagaikan domba yang tidak mempunyai gembala. Ini adalah gambaran keadaan domba yang mengalami kesulitan dan penderitaan. Domba tanpa gembala akan mengalami kebingungan, kemungkinan akan tersesat sebab tidak ada yang menunjukkan jalan. Domba tanpa gembala tidak dapat menemukan padang rumput (sumber makanan). Itu berarti mereka kelaparan. Domba tanpa gembala berarti tidak mempunyai pelindung, pembela dan penjaga dari bahaya yang mengancam.
YESUS berbela rasa dengan keadaan orang banyak itu. Belas kasihan ( Yun: esplagkhnisthe) menunjuk pada bela rasa atau compassion adalah kepedulian yang digerakkan oleh penderitaan orang lain. Inilah kepedulian yang membangkitkan tindakan aktif untuk menolong sesama yang menderita. Ini berarti seseorang yang hatinya tergerak oleh kesulitan orang lain tidak bisa berdiam diri atau berhenti dengan kata-kata “ kasihan”. Ia selalu aktif berusaha melakukan perbuatan nyata. Keadaan orang banyak yang seperti “domba yang tidak mempunyai gembala” mendorong YESUS berbela rasa dengan melakukan tindakan untuk menghapuskan penderitaan mereka. Bela rasa itu diwujudkan dengan tetap melayani mereka sekalipun sesungguhnya itu adalah waktu istirahat.
Ada banyak orang di sekitar kita yang berada dalam kondisi bagaikan domba tanpa gembala. Sudahkah Saudara berbela rasa kepada mereka? Penderitaan, kesulitan, kemiskinan, kelaparan bahkan ketidakpastian masa depan adalah persoalan sehari-hari yang ada di tengah kehidupan bangsa ini. Mungkin kita pun mengalaminya. Namun setiap orang yang hidup mengikut KRISTUS akan memiliki kekuatan dan “berkat” yang juga bisa dialirkan kepada orang lain. Apakah Saudara berbela rasa pada penderitaan yang ada di sekitar kita ataukah mengasihani diri sendiri; memperhatikan kebutuhan sendiri?
Para pengikut KRISTUS diajak untuk berjalan mengikut KRISTUS dan tindakan atau karya-Nya. Ini berarti apa pun kondisi kita, TUHAN menginginkan kita mampu berbela rasa terhadap penderitaan yang ada di sekitar kita.
Ingatlah lagu NKB 200
Di jalan hidup yang lebar, sempit, orang sedih, mengerang.
Tolong mereka yang dalam gelap; bawalah sinar terang!
Refrein: Pakailah aku jalan berkat-Mu, memancarkan cahaya-Mu!
Buatlah aku saluran berkat bagi siapa yang risau penat
Doa: TUHAN, berikanlah aku hati yang mampu berbela rasa.