Bacaan Matius 8:14-21
MEMILIKI PENGARUH
Pada bagian ini menjelaskan bahwa murid-muridNya lupa membawa roti dan hanya ada satu roti saja, lalu mereka naik ke perahu dan berlayar. Dalam perjalanan, Yesus mengingatkan mereka untuk waspada terhadap orang ragi Farisi dan ragi Herodes.
1. Bagaimana tangggapan murid-murid ketika Tuhan Yesus berbicara tentang ragi orang Farisi dan ragi Herodes?
2. Apa yang dimaksud Yesus tentang ragi orang Farisi dan ragi Herodes?
3. Apa tanggapan Yesus terhadap kesalahan mengertian murid-muridNya?
4. Apa arti bacaan tersebut bagi anda?
Renungan
Ketika Tuhan Yesus berbicara soal ragi orang Farisi dan ragi Herodes, murid-murid langsung menghubungkan dengan permasalahan mereka yang lupa membawa roti. Tentu saja Yesus menjelaskan bahwa yang Ia maksudkan dengan ragi bukan permasalahan dengan membawa roti atau tidak.
Malahan Yesus agak marah, karena mereka masih belum memahami siapa Yesus yang sesungguhnya. Bahkan Yesus menyebut hati mereka degil, karena mereka telah melihat banyak mujizat namun masih “meragukan” Yesus. Yesus mengingatkan murid-muridNya tentang mujizat 5 roti dua ikan untuk memberi makan 5 ribu orang laki-laki dan sisa 12 bakul. Yesus juga mengingatkan 7 roti untuk empat ribu orang, sisa 7 bakul
Yesus menghimbau murid-muridNya untuk mewaspadai bahaya ragi orang Farisi dan ragi Herodes. Ragi adalah bahan yang sangat dibutuhkan dalam pembuatan roti, ragi yang sedikit dapat mempunyai pengaruh yang besar bagi keseluruhan proses pembesaran dan kematangan roti tersebut. Ragi orang farisi berarti pengaruh (gaya hidup) yang tidak baik dalam diri orang farisi yang mempengaruhi kehidupan kita. Ragi orang Farisi antara lain: kesombongan rohani, menganggap diri paling benar, kemunafikan, ingin menonjolkan diri sendiri, ingin dihormati dan ingin dilihat sebagai orang yang saleh dalam hidupnya.
Sedangkan ragi Herodes antara lain: kekuasaan, menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya, ingin dihormati oleh semua orang dan mementingkan diri sendiri
Bagaimana dengan kehidupan kita sebagai pengikut Kristus? Bagaimana dengan pelayanan kita? Apakah dalam melayani kita mencari kemulian Tuhan atau puji-pujian diri sendiri? Bagaimana dengan kehidupan rohani kita? Apakah kehidupan rohani membuat kita semakin rendah hati atau tinggi hati?