Bacaan : Matius 28 : 16-20. ( Lanjutan )
“Baptislah Mereka Dalam Nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”
PENGANTAR
Perintah kedua setelah Pergi, menjadikan semua bangsa murid Kristus adalah perintah untuk “Membaptis”. Mengapa demikian ? bahwa dalam perintah memberitakan Injil, orang yang menerima Injil dan bertobat dalam proses menjadi murid Kristus akan di”baptis”. Pengertian “Baptis” diambil dari kata yunani ”baptizo” yang berarti membasahi atau menyelam kedalam air. Baptisan merupakan lambang atau tanda dari kehidupan kita yang lama lalu dibenamkan kedalam kematian Kristus, supaya kita dibangkitkan kembali oleh Kristus sebagai ciptaan yang baru ( Roma 6: 4)
PEMAHAMAN.
1. Apakah perintah kedua dari amanat Agung Tuhan Yesus ? (ayat 19)
2. Apakah makna dari perintah tersebut bagi kita ?
Ketika Tuhan Yesus memerintahkan para murid untuk pergi memberitakan Injil, jika banyak orang yang bertobat, akan diapakan mereka atau dikemanakan mereka ? sudah barang tentu perintah kedua yaitu perintah untuk membaptis merupakan tindak lanjutnya. “Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” ini bukan sembarang perintah tetapi didasarkan kepada perjanjian kekal Allah. Dimana baptisan merupakan ikatan perjanjian Allah dan manusia sebagaimana dalam perjanjian lama dimana “sunat” menjadi tanda ikatan perjanjian Tuhan dengan umatnya demikian pula dengan baptisan. Oleh karena itu “sakramen Baptisan” memiliki beberapa makna.
Pertama : sebagai ikatan perjanjian Allah dengan umatNya. Bahwa orang yang telah percaya dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat diteguhkan melalui baptisan. Sehingga pengalaman personal diselamatkan dan menerima kasih Allah menjadi pengalaman yang indah. Ia telah menguburkan manusia lama dan akan menjalani hidup baru bersama dengan Tuhan.
Kedua : melalui “Baptisan” , orang yang dibaptis dihisabkan kedalam tubuh Kristus yaitu sebagai umat Allah juga Ia dipersekutukan dengan umat percaya yang lain atau orang tersebut menjadi anggota keluarga Allah.
Ketiga : baptisan harus dilakukan dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Tradisi pada saat itu menyatakan bahwa jika seseorang dibaptis dalam suatu nama, maka orang itu menjadi milik dari nama tersebut yaitu Allah Tritunggal.
Kita patut bersyukur karena diingatkan kembali akan ikatan perjanjian Allah yang indah. Nikmatilah tuntunan tangan kasihNya.
REFLEKSI.
Marilah kita merenungkan ! apakah saudara sudah dibaptis ? Jika demikian sudahkah saudara meninggalkan manusia lama dan sudahkah saudara mengenakan manusia baru ? apakah saudara terus mempersekutukan diri dengan Kristus juga sesama ?
TEKADKU.
Ya Tuhan tolonglah saya agar dapat menguburkan manusia lama dan menjalani hidup baru. Tolonglah saya agar dapat menjalin hubungan yang intim dengan Tuhan dan menyalurkan kasih dengan sesama.
TINDAKANKU.
Mulai hari ini saya tidak akan menyia-nyiakan statusku sebagai milik Kristus. Saya akan dengan tekun mencari kehendakNya melalui FirmanNya.