Mazmur 126:1-3
Bersyukur atas Karya Pemulihan Allah
PENGANTAR
Setiap orang tentu memiliki pengalaman sembuh dari sakit penyakit atau pengalaman terlepas dari beban masalah yang sangat berat. Bagaimanakah perasaan terlepas dari sakit penyakit dan berbagai beban persoalan? Apakah ada perasaan senang? Ataukah biasa-biasa saja? Seharusnya kelepasan dari sakit penyakit dan berbagai persoalan yang menghimpit kehidupan umat disambut dengan penuh sukacita dan rasa syukur, mengapa? Karena semuanya itu Allah kerjakan sebagai tanda kasih-Nya. Pemazmur dalam teks bacaan menyampaikan nyanyian sukacita atas karya pembebasan dan pemulihan dari tanah pembuangan di negeri Babel yang telah Allah kerjakan.
PEMAHAMAN
Mazmur 126:1 Seperti apakah keadaan bangsa Israel saat dilepaskan dari tanah pembuangan?
Mazmur 126:2-3 Bagaimanakah perasaan umat ketika Allah menyatakan karya keselamatan-Nya?
Seperti sedang bermimpi!….itulah gambaran yang paling tepat ketika bangsa Israel kembali pulang ke tanah air mereka. Mereka tidak menyangka bahwa setelah sekian lama berada di pembuangan, pada akhirnya Allah berkarya membebaskan dan mengembalikan mereka kembali ke Yerusalem. Pemazmur dalam nyanyiannya memperlihatkan bahwa umat Allah terkejut dan tidak menyangka semuanya akan terjadi (ayat 1)
Perasaan sukacita dan penuh syukur tentu diungkapkan umat Allah ketika mereka kembali ke Yerusalem. Mereka telah dilepaskan dan dipulihkan oleh Allah. Tentulah sukacita dan rasa syukur menjadi hal pertama yang mereka naikkan. Umat Allah bisa menyaksikan kembali karya keselamatan yang Allah kerjakan. Hal ini membuktikan bahwa Allah terus berkarya dalam perjalanan sejarah kehidupan umat-Nya.
Umat Allah di masa kini tentu harus melihat peristiwa pembebasan dan pemulihan bangsa Israel dari pembuangan sebagai tanda bahwa Allah tidak pernah berhenti menyatakan karya keselamatan bagi umat-Nya. Puncak dari karya keselamatan dari Allah telah dinyatakan melalui peristiwa pengorbanan Kristus di kayu salib. Melalui karya keselamatan yang Kristus kerjakan, umat Allah di masa sekarang dapat menikmati kelepasan dari dosa. Hal itu tentu harus disambut dengan penuh sukacita dan rasa syukur. Tanpa karya pembebasan yang Allah kerjakan melalui Yesus Kristus umat Allah akan tetap hidup dalam belenggu dosa.
Sukacita dan rasa syukur tentu tidak hanya dilakukan dengan kata-kata, tetapi juga harus nyata dalam perbuatan. Dibebaskan dari belenggu dosa dan dipulihkan tidak serta merta menjadikan umat Allah di masa sekarang lepas dari tanggungjawabnya. Saat umat Allah dibebaskan dan dipulihkan, umat dituntut untuk dapat hidup berkenan dihadapan Allah. Tidak lagi menuruti kedagingan dan keinginan duniawi, tetapi taat melakukan kehendak Allah.
REFLEKSI
Sudahkah aku bersyukur atas karya keselamatan yang Allah nyatakan didalam Kristus? Sudahkah aku hidup berkenan dihadapan Allah sebagai tanda syukurku kepada-Nya?
TEKAD
Aku mau berkarya bagi Allah sebagai wujud tanda sukacita dan syukurku
TINDAKAN
Tekun dalam persekutuan, pelayanan dan kesaksian di gereja