Bacaan : Mazmur 145 : 8-21.
MULIAKANLAH TUHAN ( Lanjutan )
Kemarin kita merenungkan tentang alasan mengapa pemazmur memuliakan Tuhan. Maka pada hari ini kita akan melanjutkan alasan yang berikutnya, mengapa pemazmur [ kita ] memuliakan nama Tuhan ?.
Alasan kedua : bahwa Tuhan itu Pengasih dan Penyayang. ( ayat 8-13 )
Kapan seseorang merasakan kasih sayang Tuhan ? apakah ketika seseorang diberkati Tuhan dengan berkat materi yang berkelimpahan, mengalami kesuksesan ? atau justru sebaliknya, ketika seseorang mengalami penderitaan, kegagalan ? Sesungguhnya kasih sayang Tuhan itu selalu dinyatakan kepada umatNya yang hidup dengan setia kepada Tuhan. Terlepas dari segala kondisi seseorang, apakah seseorang sedang mengalami situasi kehidupan yang berkelimpahan atau sedang menderita, Tuhan itu tetap penuh kasih sayang kepada umatNya. Kasih sayang Tuhan itu ditunjukkan kepada umatNya melalui : PenyertaanNya atau pimpinanNya, pemeliharaanNya, teguranNya ketika umatnya berbuat dosa dan melalui Anugerah keselamatan yang di berikan kepada umatNya.
Jikalau kita telah merasakan penyertaan Tuhan, pemeliharaan Tuhan, teguran Tuhan, juga Anugerah keselamatan yang telah diberikan kepada kita berarti kita telah merasakan kasih sayang Tuhan. Oleh karena kita telah merasakan Kasih sayang Tuhan maka dari hati yang dalam akan lahir pujian bagi Tuhan.
Alasan ketiga : bahwa Tuhan itu setia dan adil. ( ayat 13-21).
Tuhan itu setia dalam segala perkataanNya ( ayat 13), memang Dia adalah Allah yang setia yang selalu berpegang pada janji-janjiNya. Bukti dari kasih setia Tuhan itu Nampak dalam tindakanNya dalam menopang orang yang jatuh dan menderita. ( ayat 14 ). Hal ini hendak menunjukkan kepada setiap orang beriman ketika mereka sedang jatuh mereka bias berharap hanya kepada Tuhan karena dengan berharap kepada Tuhan maka mereka tidak akan dikecewakan Tuhan.
Tuhan itu juga Adil dalam perbuatanNya ( ayat 17 ). Keadilan Tuhan itu Nampak dalam kasih setiaNya kepada orang-orang yang menderita. Dia dekat dengan orang yang berteriak minta tolong kepadaNya ( ayat 20 ). Bukankah hal ini merupakan penghiburan yang menguatkan kita ? sehingga kita dalam segala keadaan kita bias berseru kepada Tuhan.
Jika kita merenung sejenak sebenarnya kita adalah orang yang paling beruntung karena kita memiliki Allah yang pengasih dan penyayang penuh kasih setia dan adil. Maka dari itu kita harus terus memuliakan nama Tuhan dalam situasi dan kondisi apapun karena kebaikan Tuhan. Marilah kita memulai dari sekarang untuk terus hidup memuliakan Tuhan. Sanggup ! Tuhan memberkati. Amin.
“Muliakanlah Tuhan sebab IA baik” !