HIDUP SETELAH DIAMPUNI
Mazmur 25:1-10
PENGANTAR
Mazmur 25 lahir dari pergumulan seseorang yang hidup dalam persekutuan pribadinya dengan Tuhan. Pemazmur memiliki hubungan yang mesra dengan Tuhan, oleh sebab itu sangat peka jika berbuat yang tidak patut kepada-Nya. Ia datang kepada Tuhan meminta pembebasan dari kesesakan batinnya. Bagaimana sikap pemazmur ketika menghadap Tuhan dalam keberdosaannya? Mari kita pelajari bersama!
PEMAHAMAN
- Ayat 1-3 : Bagaimana keyakinan pemazmur akan pengampunan Tuhan?
- Ayat 10b : Dalam kesadaran akan dosanya, apa permohonan pemazmur?
- Apakah saudara meyakini pengampunan Tuhan? Bagaimana hidup saudara setelah diampuni-Nya?
Pemazmur menyadari dirinya orang yang berdosa kepada-Nya. Dengan kesadaran itulah, pemazmur datang kepada Tuhan. Sikap pemazmur yang merupakan sikap imannya kepada Tuhan mencakup tiga hal (ay.1-3) yaitu: satu, seluruh perhatian pemazmur diarahkan kepada Tuhan, hati dan jiwanya diangkat sehingga terpaut kepada-Nya. Dua, pemazmur mempercayakan diri sepenuhnya kepada Allah, sehingga dalam pergumulan ia merasa tak mungkin dipermalukan bahkan oleh musuh-musuhnya sebab Dia Sang Pembela Yang Agung. Tiga, ia juga sabar menanti-nantikan Tuhan sehingga masa depannya terbuka karena Dia pasti menyelamatkan umat-Nya.
Dari sikap iman seperti itu, maka di dalam kesulitan pribadi yang dialaminya, pemazmur meminta kepada Allah, seperti yang pernah di lakukan Musa di padang gurun, agar ia mengenal jalan Tuhan sehingga ia dapat hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Dia berseru kepada Tuhan “Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari” (ay.4-5). Dia meyakini Tuhan mengampuni dosa-dosanya, bahkan sejak masa mudanya (ay.6-7). Tetapi dia tidak mau menyia-nyiakan anugerah pengampunan-Nya bahkan memohon petunjuk hidup baru kepada Tuhan (ay.8-10). Pemazmur mau hidup mengikuti petunjuk hidup baru yang Allah berikan.
Sama seperti orang tua yang membesarkan dan melatih anak-anaknya, Allah juga mengajarkan dan menunjukkan jalan dan bertindak sebagai navigator dalam perjalanan anak-anak-Nya. Seperti keyakinan pemazmur, sesungguhnya kasih setia Tuhan telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam hidup kita. Allah juga mau mengampuni, bagaimanapun keadaan kita jika datang sungguh-sungguh kepada-Nya. Walaupun seringkali kita tidak dapat bertahan untuk hidup kudus dan benar, tetapi Allah selalu mengampuni dan memberi kesempatan untuk memperbaiki diri.
REFLEKSI
Renungkanlah: setiap kali pengampunan dinyatakan maka petunjuk hidup baru Dia berikan. Maka, marilah kita senantiasa hidup dalam pola petunjuk hidup baru yang Dia berikan.
TEKADKU
Tuhan Yesus mampukan aku untuk hidup dalam pola petunjuk hidup baru yang Engkau berikan sebagai rasa syukur atas anugerah pengampunan-Mu.
TINDAKANKU
Aku mau meninggalkan kebiasaan dosa atau karakter yang tidak baik, dalam hal ……………. sebagai bukti hidup dalam petunjuk hidup baru yang Tuhan berikan.