Hamba Yang Setia
Bagian ini menceritakan hubungan antara Tuan dan hambanya. Tuannya memiliki banyak hamba dan tuannya memberikan kepercayaan kepada hamba-hambanya untuk menjaga dan mengelola harta kekayaannya.
- Menurut anda siapakah yang dimaksud dengan hamba yang setia dan hamba yang jahat?
- Apa yang akan dilakukan oleh Tuannya terhadap hamba yang setia dan hamba yang jahat?
- Melalui cerita ini apa yang akan disampaikan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya dan orang banyak tersebut?
- Pelajaran apakah yang saudara dapat dari bacaan ini?
Renungan
Dalam Lukas pasal 12 ini, Tuhan Yesus mengajarkan beberapa hal: mewaspadai kemunafikan, kekuatiran hidup, dan keserakahan.Pada bagian ini Tuhan Yesus mengajak para murid dan orang banyak untuk hidup berjaga-jaga. Untuk menjelaskan bagian ini, Tuhan Yesus menggunakan perumpamaan Tuan dan hamba-hambanya.
Tuan rumah itu akan senantiasa memperhatikan apa yang dikerjakan oleh hamba-hambanya, hamba yang setia dan hamba yang jahat akan nampak dari hasil pekerjaan yang diserahkan kepadanya. Hamba yang setia akan bertanggungjawab untuk setiap pekerjaan yang diberikan kepadanya, baik tuannya ada di rumah atau tidak ada di rumah. Hamba yang setia akan melakukan tugasnya dan loyal kepada tuanya, ia lakukan tugasnya setiap hari dan setiap saat. Hamba yang setia melakukan tugasnya supaya tuannya juga menjadi senang. Hamba yang setia, tahu akan kehendak tuannya dalam hidupnya.
Lain halnya dengan hamba yang jahat, ia melakukan tugasnya dengan baik dan benar kalau tuannya ada di rumah. Kalau tuannya pergi keluar kota, maka hamba yang jahat ini tidak melakukan tugas pekerjaan rumahnya. Hamba yang jahat ini bahkan berpikir bahwa tuannya tidak akan datang maka ia mulai melakukan kejahatan dengan memukul hamba-hamba yang lain dan makan minum serta mabuk . Ia mulai mengangkat dirinya sebagai “tuan” terhadap hamba-hamba yang lainnya. Hamba yang jahat ini, tidak tahu kalau sewaktu-waktu tuannya akan datang. Dan ketika tuannya datang dengan tiba-tiba, maka tuannya akan mengetahui apa yang telah dilakukan oleh hambanya yang jahat tersebut. Tuannya segera menghukum hamba yang jahat itu sesuai dengan apa yang telah ia kerjakan.
Tuhan Yesus mengingatkan kepada murid-murid dan orang banyak tersebut, supaya mereka menjadi hamba yang setia dan waspada setiap saat. Hamba yang setia akan berusaha menyenangkan hati Tuannya dan mengetahui kehendak Tuannya. Hamba yang setia akan terus melakukan tugasnya walaupun tuanya tidak ada di rumah.
Bagaimana dengan kita, apakah kita menjadi hamba yang setia dengan bertanggung jawab atas tugas yang diberikan kepada kita, atau kita, menjadi hamba yang jahat karena kita tidak mau mengerjakan tugas-tugasnya dan hanya mau melakukan apa yang menyenangkan hati saja?
Marilah kita nikmati hidup sebagai hamba yang setia, amin
Kejahatan terbesar bagi seorang hamba adalah menjadi tuan atas hamba yang lain