Yohanes 10:22-30 (lanjutan)
GEMBALA DAN DOMBA
PENGANTAR
Orang-orang Yahudi keliru memahami misi kedatangan Yesus ke dunia. Mereka berharap bahwa Yesus akan menjadi pahlawan yang akan membebaskan mereka dari kekuasaan orang-orang Romawi. Mengapa kesalahpahaman ini terjadi? Yesus menjelaskan bahwa ini terjadi karena mereka tidak termasuk domba-domba-Nya (ay. 26). Artinya, mereka tidak mempunyai hubungan yang cukup akrab dengan Yesus. Tanpa kesungguhan untuk membangun hubungan yang akrab dengan-Nya, tidaklah mungkin kita memahami misi mesianik Yesus dan mendapat anugerah sepenuhnya dari karya-Nya.
PEMAHAMAN
Ay. 26. Gambaran apa yang Yesus gunakan untuk menjelaskan hubungan-Nya dengan para murid-Nya? Mengapa Yesus menggunakan gambaran ini?
Ay. 27 Sebagai murid-murid-Nya, apa yang harus kita lakukan untuk mewujudkan hubungan “gembala dan domba” itu? Sebutkan minimal dua hal.
Ay. 28-29 Apa yang Yesus lakukan bagi kita, domba-domba-Nya?
Yesus menggunakan gambaran “gembala dan domba” karena gambaran ini sudah sangat mereka kenal (lihat Mazmur 23). Dengan gambaran ini Yesus menegaskan kembali kasih Allah yang senantiasa menyertai umat-Nya. Kasih Allah inilah yang dihadirkan oleh Yesus melalui apa yang diajarkan dan dilakukan-Nya.
Yesus menempatkan diri-Nya sebagai seorang gembala sementara kita digambarkan sebagai domba-domba milik-Nya. Sebagai domba-domba milik-Nya kita harus mendengarkan suara-Nya dan mengikut Dia. Artinya, kita harus mengenal Dia dengan baik sehingga kita dapat memahami kehendak-Nya dan melakukannya dalam hidup kita.
Yesus sendiri, sang Gembala, akan menjaga domba-domba-Nya. Dengan demikian domba-domba-Nya akan selalu berada bersama-Nya dan menikmati hubungan yang akrab dengan Dia. Pulihnya hubungan kita dengan Allah dan sukacita hidup dalam penyertaan-Nya itulah yang dikaruniakan Yesus kepada kita.
REFLEKSI
Apakah Anda selama ini menikmati sukacita hidup dalam penyertaan-Nya? Apa yang Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas hubungan Anda dengan Allah?
TEKADKU
Tuhan, aku akan meningkatkan kualitas hubunganku dengan Engkau. Aku akan menggunakan setiap kesempatan dan setiap sarana yang kumiliki untuk mewujudkan tekadku ini.
TINDAKANKU
Dalam setiap kesempatan beribadah di hari Minggu aku akan mempersiapkan diri dengan lebih baik. Aku akan mengajak keluargaku datang lebih awal agar dapat mempersiapkan hati untuk membangun hubungan dengan Allah.