TUHAN ADALAH GEMBALAKU
Mazmur 23
Bagaimanakah gambaran Saudara tentang TUHAN? Biasanya gambaran kita tentang TUHAN sangat dipengaruhi oleh pengalaman hidup kita bersama TUHAN. Sekarang marilah kita belajar dari pengalaman hidup Daud bersama TUHAN.
Pendalaman Teks Alkitab
- Mengapa Daud menggambarkan TUHAN sebagai Gembala?
- Apa sajakah yang dialami Pemazmur dalam pengalaman hidup bersama TUHAN, Sang Gembala yang baik?
- Apakah Saudara merasakan kehadiran TUHAN sebagai Gembala kehidupan?
Renungan
Daud memiliki pengalaman sebagai seorang gembala. Seperti apakah kehidupan gembala di Timur Tengah? Seorang gembala di Timur Tengah memiliki peranan yag sangat penting dan tidak mudah. Untuk mendapatkan sepetak tanaman hijau dibutuhkan perjalanan melewati seribu petak tanah yang berbatu-batu dan berpadang tandus. Seorang gembala harus mengenal setiap mata air, sumur, wadi dan sungai, memperhitungkan di mana masih terdapat rumput menurut musimnya, memelihara induk-induk domba yang sedang hamil atau menyusui anak-anaknya yang belum dapat berjalan jauh, menolong domba-domba yang terluka pada batu-batu tajam dan duri, menjaga agar domba tidak meninggalkan kawanannya ketika dalam perjalanan serta membela dan melindungi kawanan domba dari binatang buas dan pencuri. Tugas seorang gembala menuntut tanggungjawab yang besar sehingga peran gembala dipakai untuk menggambarkan karya pemeliharaan ALLAH atas manusia.
Dalam mazmur 23 ini, Daud menggambarkan TUHAN sebagai:
a. Gembala yang menyediakan rumput hijau dan air tenang
untuk diminum.
Yang dimaksud air tenang adalah air yang terbendung. Di sinilah domba-domba dengan leluasa tanpa bahaya apa pun dapat minum; bukan air dengan aliran deras yang bisa menghanyutkan domba yang jatuh ke dalamnya. Dengan demikian domba-domba disegarkan. Daud berkata “Oleh Sang Gembala, disegarkannya jiwaku”. Kalimat ini mengandung makna: “ Ia membawa pulang nafasku” : daya hidup yang hilang dalam perjalanan yang sulit.
b. Gembala yang menuntun ke jalan yang benar.
Daud menggambarkan TUHAN sebagai Gembala yang selalu menuntunnya sekalipun di lembah kekelaman, dijurang yang berlekuk-lekuk yang jarang dilewati orang, di tempat yang gelap gulita dan penuh sengsara, dalam bayang-bayang maut. Di tempat seperti itu domba-domba biasanya akan tersesat, jatuh dan mati atau menjadi mangsa binatang buas yang sedang kelaparan. Namun domba tidak takut sebab Sang Gembala selalu menuntun dan menyertai.
c. Kepala rumah tangga yang menerima seorang yang diburu-buru oleh lawannya sebagai tamunya.
Daud menghayati dirinya diterima sebagai tamu: yang mana perjamuan disediakan; hidangan disiapkan, kepalanya diurapi dengan minyak zaitun sesuai dengan adat kebiasanan pada hari raya. Jamuan yang penuh sukacita ini diadakan di depan Bait suci pada hari raya dan menjadi tanda cinta kasih TUHAN.
Sungguh luar biasa penyertaan TUHAN bagi umat-Nya. Apakah Saudara merasakannya?
Mari syukuri karya penggembalaan TUHAN dengan menyanyi KJ 415
Gembala baik bersuling nan merdu membimbing aku pada air tenang,
Dan membaringkan aku berteduh di padang rumput hijau berkenan
Refrein: O Gembalaku itu TUHAN-ku, membuat aku tentram hening
Mengalir dalam sungai kasihku, kuasa damai cerlang bening
Doa:
TUHAN, tolonglah aku agar dapat menjadi domba yang mengimani dan mensyukuri karya penggembalaan-Mu.